.

.
"Study nature, love nature, stay close to nature. It will never fail you" , Frank Lloyd Wright

Eco - Friendly "Rumah Turi"

Minggu, 06 Juli 2014




Apa itu Rumah Turi ?


Rumah turi adalah rumah penginapan tradisional murni, bisa juga disebut eco-friendly hotel , dimana seluruh fasilitas yang ada dimaksimalkan dari alam dan untuk alam. Rumah turi menggunakan konsep gabungan desain post modern dan sentuhan traditional murni yang ramah lingkungan.

Menurut Paulus Mintarga, pemilik Rumah Turi mengatakan bahwa ada beberapa poin kunci yang dibuat sebagai dasar pokok dalam pembangunan Rumah Turi ini adalah tata ruang dan budaya, material, energy saving concept baik  itu  untuk air flow serta  sebuah taman yang unik.

 Rumah Turi berlokasi di pusat kota Solo, 5 menit dari Stasiun Balapan Solo, dan 20 menit dari Bandara. Walaupun letaknya di pusat kota dan sangat strategis, tapi Rumah Turi memberikan kesan alami yang membuat nyaman.


Penghargaan Atas Rumah Turi

Rumah Turi berhasil memenangkan penghargaan ASEAN Energy Award 2012 di Asean Ministerial Energy    Pada September 2012, di phnomphen, Kamboja.   Rumah Turi adalah salah satunya yang menjadi pemenang di kategori The Best Tropical Building, sebagai bangunan yang memadukan unsur-unsur alam dalam setiap detil interior dan eksteriornya, selain itu tropical builing mengacu pada beberapa indikator terutama terkait penggunaan energi dan pemanfaatan material.

Mengapa Rumah Turi dikategorikan sebagai salah satu bentuk “Green Architecture” ?



Rumah Turi merupakan salah satu bangunan yang menerapkan konsep arsitektur hijau, hal ini dapat dilihat dari berbagai segi, diantarannya adalah:

Rumah Turi menerapkan beberapa konsep yang ramah akan lingkungan dan memanfaatkan lingkungan sehingga dapat menghemat energy. Misalnya adalah penerapan konsep solar water heater pada proses pemanasan air, konsep vertikultur dalam sirkulasi udara, konsep hujan buatan yang digunakan untuk penyiraman tanaman, dll.


Material yang digunakan pada rumah turi adalah material-material yang berasal dari alam, yakni memanfaatkan kembali material alam yang sudah tidak terpakai ataupun penggunaan material alam yang diambil langsung dari alam yang disesuaikan dengan kebutuhan dan diselaraskan dengan keadaan alamnya sendiri. Misalnya adalah penggunaan reuse dan recycle kayu yang digunakan sebagai material utama furniture, parket, dan dinding rak tempat penataan taman vertical, ornament , dll.


Sebagian material berasal dari material yang sudah tidak terpakai kemudian digunakan kembali (reuse/recycle). Dalam hal ini contohnya adalah penggunaan paku – paku bekas pembangunan yang digunakan dan disusun secara menarik menjadi pagar yang menarik.

Terdapat banyak unsur hijau disekitar Rumah Turi, misalnya adalah taman yang terdiri atas beragam vegetasi yang terdapat disekeliling rumah turi dengan dilengkapi air terjun buatan yang setiap pojoknya, ataupun taman vertical, berupa tanaman yang ditata secara vertical dengan menggunakan pot di beberapa ruangan, yang menjadi salah satu bagian interior yang menarik dan menyegarkan.

Menggunakan beberapa konsep yang menjadikan Rumah Turi sebagai bangunan yang hemat akan energy, diantaranya adalah jika dilihat dari segi pencahayaan, pemanasan air, sirkulasi udara, system penyiraman tanaman, dll.



Jika dilihat dari ke 5 hal tersebut, Rumah Turi sudah memenuhi indikator bangunan berkonsep arsitektur hijau dengan kriteria mengenai 5 hal, yaitu sustainable site development, indoor environmental quality, water efficiency, material and resource selection, and energy efficiency.



Material apa saja yang digunakan pada Rumah Turi ?


Material utama Rumah Turi adalah material dari daur ulang limbah kayu dalam berbagai sarana pendukungnya. mebeler dan parquete di hotel tersebut banyak memakai kayu sisa produksi, bongkaran bangunan bahkan bekas bantalan rel. Konstruksi bangunan juga pakai kayu dan sangat sederhana. Selain itu, material kayu juga digunakan untuk pembuatan furniture – furniture yang ada di Rumah Turi seperti meja, kursi, rak tempat penataan tanaman vertical, dll.


Paulus mintarga berpendapat bahwa eksplorasi material itu lebih dikarenakan lokalitas,melihat kemungkinan dan potensi apa yang ada di sekitar dan apa yg bisa di optimalkan. Hampir seluruh bahan konstruksi dan finishing bangunan ini disusun dari material bekas. Profil baja konstruksi utamanya adalah bongkaran gudang, beberapa penutup dinding dalamnya adalah pecahan keramik, ornamentnya dibuat dari limbah kayu, dan yang paling istimewa adalah dinding luarnya, yang disusun dari limbah industri mebel dengan teknik rajut atau ikat.


Pewarnaan dinding rumah turi, cat yang digunakanpun tidak menggunakan pewarna kimia sebagaimana bangunan pada umumnya, namun cenderung memanfaatkan serbuk batu bata merah dan genteng sebagai bahan dasar pewarnaan. Sementara itu, untuk bahan dindingnya sendiri adalah menggunakan kayu dan beberapa bagian menggunakan dinding bamboo yang menerapkan konsep vertikultur, berfungsi menyaring cahaya dan angin.


Rumah Turi memanfaatkan air daur ulang untuk membuat air terjun yang berfungsi membentuk suasana dan menambah oksigen di lingkungan hotel. Selain itu, air daur ulang juga dimanfaatkan untuk membuat hujan buatan. Hujan buatan ini juga untuk mengatur suhu di lingkungan hotel.

Selain itu, salah satu hal unik yang terdapat di Rumah Turi adalah adanya pagar yang terbuat dari susunan paku bekas, penggunaan kembali paku – paku bekas yang merupakan sisa pembangunan ini tersusun dan menjadi pagar yang sangat unik dan menarik.


Pada intinya material – material yang digunakan pada Rumah Turi adalah sebagian besar berupa material dari alam dan penggunaan kembali sisa-sisa material pembangunan.


Konsep “Green Architecture” apa saja yang diterapkan pada Rumah Turi?


Berikut adalah konsep arsitektur hijau yang diterapkan di Rumah Turi :


Pencahayaan

Lampu di Rumah Turi semuanya menggunakan lampu LED. Khusus di restoran, ada ratusan bohlam kecil yang dipasang merata di seluruh atap. Penggunaan LED (ligt Emitting Diode) ini bisa menghemat listrik hingga 40%, dibandingkan dengan halogen dan bola lampu standar yaitu LED menghabiskan listrik sekitar 80 watt


Pencahayaan Alami

Design bangunan nya memungkinkan untuk memakai pencahayaan maksimal matahari pada siang hari. Terdapat jendela-jendela besar di setiap kamar sehingga tidak memerlukan pencahayaan lampu di siang hari.


Sirkulasi Udara

Rumah Turi adalah hotel yang di rancang sedemikian rupa sehingga interior ventilasi dengan aliran udara alami yang dapat mengurangi panas. Lintas ventilasi di bawah atap dan di setiap kamar membuat ruangan selalu dingin.sehingga penggunaan AC sangatlah minim. Selain itu dikelilingin pohon rimbun yang memastikan supply oksigen yang cukup.



Pemanasan air

Hotel Rumah Turi menggunakan panel surya untuk memanaskan air (Solar Water Heater), yang dipasang pada atap, yang kemudian dialirkan  alami ke kamar (tidak menggunakan pompa). Adapun cara kerjanya adalah sebagai berikut :


Solar Water Heater bekerja dengan menggunakan panel surya, yang biasa disebut dengan kolektor. Biasanya panel atau kolektor ini dipasang pada atap rumah atau bangunan yang memakai alat pemanas air tenaga surya. Cara kerja dari panel atau kolektor ini mengumpulkan panas matahari dan menggunakan untuk proses memanaskan air. Proses pemanasan itu dilakukan dan disimpan dalam sebuah alat yaitu silinder air panas. Selain itu, solar water heater ini mempunyai sistem perendaman pemanas yang yang digunakan sebagai pengganti dalam proses pemanasan air selanjutnya untuk mencapai suhu panas yang Anda inginkan. Dalam mesin pemanas air ini, biasanya mempunyai 2 jenis panel atau kolektor :


Panel yang berupa tabung.

Panel atau kolektor berupa pelat datar yang bisa ditempatkan di genteng pada atap dan mudah untuk diperbaiki jika terjadi kerusakan.


Solar Water Heater mempunyai beberapa manfaat, antara lain :

Pengadaan air panas dengan mudah dan dapat digunakan selama mungkin. Sistem alat pemanas jenis  ini bekerja sepanjang tahun, namun jika datang musiim dingin maka Anda dapat dengan mudah melakukan pemanasan air kembali dengan boiler.


Tagihan listrik jauh lebih rendah. Secara sistem kerja dimana pemanas air tipe  ini menggunakan tenaga matahari secara gratis. Tetapi tetap memrlukan biaya untuk instalasi nya saja dan itu dilakukan di awal saja.


Ramah lingkungan. Dengan alat pemanas yang menggunakan energi matahari, maka ini tidak akan berdampak buruk bagi lingkungan. Air panas matahari adalah bagus dan sistem kerja alat pemanas air ini dapat mengurangi pencemaran akibat karbon dioksida yang berlebihan.


Konsep vertikultur

Konsep vertikultur adalah menekankan pada fungsi dinding bambu sebagai “organic/living secondary skin”, yakni berperan sebagai media antara manusia dengan alam, mengingat fungsi dari dinding bambu adalah sebagai penyaring udara dan cahaya, menjadikan udara dan cahaya alami dapat masuk ke ruangan dengan disaring terebih dahulu.


Penyiraman Tanaman dengan Konsep Hujan Buatan

Cara penyiraman tanaman-tanaman yang ada disekitar rumah turi sangatlah unik, yaitu menggunakan konsep hujan buatan. Air limbah yang berasal dari kamar mandi, tempat mencuci tangan, ataupun sumber air kotor lainnya dialirkan melalui pipa ke sebuah lahan penampungan air kotor, dimana di lahan tersebut ditanam tumbuhan akar wangi, yaitu tumbuhan yang memiliki kemampuan untuk menyerap dan mengumpulkan air. Setelah air terkumpul, pompa air akan mengarahkan air ke tangki yang sudah dipasangi alat penyaring dibagian atasnya sehingga akan didapat air yang layak untuk digunakan menyiram tanaman. Dalam hal penempatan, untuk mempermudah dan menghemat energy, tangki air haruslah ditempatkan ditempat tinggi. Untuk menyedot air sampai ke tangki memang membutuhkan listrik, tetapi untuk mengalirkannya kembali ke bawah hanya diperlukan pipa yang terhubung ke tempat tanaman yang akan disiram. Air yang sudah tersaring akan mengalir dengan sendirinya setelah katup-katup tangki terbuka menuju tanaman-tanaman. Untuk melengkapi, bisa dipasang sprinkler di bagian ujung pipa, sehingga air akan berhambur menyerupai hujan membasahi tanaman-tanaman. Penyiraman dengan konsep hujan buatan tersebut berlangsung sebanyak 3 kali dalam sehari.


Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Rumah Turi termasuk salah satu bangunan yang menerapkan konsep arsitektur hijau karena memenuhi indikator bangunan berkonsep arsitektur hijau dilihat daru segi penggunaan material pada Rumah Turi,yakni penggunaan material alam dan penggunaan reuse/recycle material,  konsep hemat energy yang diterapkan diberbagai aspek pada rumah turi, seperti penggunaan system solar water heater, pencahayaan alami, system vertikultur, hujan buatan, dll , keberadaan unsur hijau berupa taman dengan vegetasi beragam disekitar Rumah Turi ataupun taman vertical yang dijadikan salah satu bagian menarik interior dibeberapa ruangan, dan aspek lainnya yang menggunakan prinsip pemanfaatan alam yang selaras alam.                    

           

Sumber






0 komentar:

Posting Komentar